Kamis, 30 Desember 2010

MARI MENGENAL LEBIH DEKAT DENGAN BUDAYA ADAT MINANGKABAU BUDAYANYA PADANG-SUMATRA BARAT

Perlu sahabat tau, minang itu terkenal dengan samba ladonyo nan padeh(sambal ikan kecil yang pedas), dendeng batokok(dendeng yang dipukul), randang(rendang), ayam gulai ijau( ayam cabe hijau), pokokya rata” pedas semua, tapi nikmat tiada tanding. Wisatanya yang terkenal, wisata pantai aie manih (legenda malin kundang),kelok ampek puluah ampek(di atas danau maninjau), dan terdiri dari berbagai suku,,
Yuuk,mari mengenal lebih dekat, tokoh”nya, pakaiannya,rumah adatnya,serta suku” apa saja yang ada di Minangkabau.

Nah ini yang terpenting.,
Merantau kenapa sangat popular atau identik bagi Sumatra barat yy?
Minangkabau perantauan merupakan istilah untuk suku Minangkabau yang hidup di luar provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Merantau merupakan proses interaksi masyarakat Minangkabau dengan dunia luar. Kegiatan ini merupakan sebuah petualangan pengalaman dan geografis, dengan meninggalkan kampung halaman untuk mengadu nasib di negeri orang. Keluarga yang telah lama memiliki tradisi merantau, biasanya mempunyai saudara di hampir semua kota utama di Indonesia dan Malaysia. Keluarga yang paling kuat dalam mengembangkan tradisi merantau biasanya datang dari keluarga pedagang-pengrajin dan penuntut ilmu agama.
Para perantau biasanya telah pergi merantau sejak usia belasan tahun, baik sebagai pedagang ataupun penuntut ilmu. Bagi sebagian besar masyarakat Minangkabau, merantau merupakan sebuah cara yang ideal untuk mencapai kematangan dan kesuksesan. Dengan merantau tidak hanya harta kekayaan dan ilmu pengetahuan yang didapat, namun juga prestise dan kehormatan individu di tengah-tengah lingkungan adat.
Dari pencarian yang diperoleh, para perantau biasanya mengirimkan sebagian hasilnya ke kampung halaman untuk kemudian diinvestasikan dalam usaha keluarga, yakni dengan memperluas kepemilikan sawah, memegang kendali pengolahan lahan, atau menjemput sawah-sawah yang tergadai. Uang dari para perantau biasanya juga dipergunakan untuk memperbaiki sarana-sarana nagari, seperti mesjid, jalan, ataupun pematang sawah.

**Tokoh-tokoh minang diantaranya :


Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Sjahrir, Fahmi Idris,


Adnan Saidi, Hatta, Yusof Ishak, Muszaphar Shukor, Natsir, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Hamka, Yamin, Marah Roesli, Chairil Anwar, Agus Salim
Usmar Ismail, Asrul Sani, Djamaludin Malik, dan Arizal.

**Para public figure:
Datuk Djamin (Jawa Barat), Daan Jahja (Jakarta), Muhammad Djosan dan Muhammad Padang (Maluku), Anwar Datuk Madjo Basa Nan Kuniang dan Moenafri (Sulawesi Tengah), Adenan Kapau Gani (Sumatra Selatan), Eni Karim (Sumatera Utara), serta Djamin Datuk Bagindo (Jambi), Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi, karyanya yang berjudul Kemarau, A.A Navis , Azwar Anas, Fahmi Idris, dan Emil Salim. Chairil Anwar dan Taufik Ismail berkarya lewat penulisan puisi, jurnalis Djamaluddin Adinegoro, Rosihan Anwar, dan Ani Idrus , figur pengusaha sukses adalah, Abdul Latief (pemilik TV One), Basrizal Koto (pemilik peternakan sapi terbesar di Asia Tenggara), Hasyim Ning (pengusaha perakitan mobil pertama di Indonesia), dan Tunku Tan Sri Abdullah (pemilik Melewar Corporation Malaysia), Dorce Gamalama, Eva Arnaz, Nirina Zubir, dan Titi Sjuman, dan sebagainya

**Pakaian khas minangkabau:


Pakaian khas suku Minangkabau di tahun 1900-an

Pakaian perempuan Minang dalam pesta adat atau perkawinan

**rumah adat minangkabau:


Rumah gadang

Rumah adat minangkabau,
Rumah adat suku Minangkabau disebut dengan Rumah Gadang, yang biasanya dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku tersebut secara turun temurun. Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bagian muka dan belakang.Umumnya berbahan kayu, dan sepintas kelihatan seperti bentuk rumah panggung dengan atap yang khas, menonjol seperti tanduk kerbau yang biasa disebut gonjong dan dahulunya atap ini berbahan ijuk sebelum berganti dengan atap seng.
Namun hanya kaum perempuan dan suaminya, beserta anak-anak yang jadi penghuni rumah gadang. Sedangkan laki-laki kaum tersebut yang sudah beristri, menetap di rumah istrinya. Jika laki-laki anggota kaum belum menikah, biasanya tidur di surau. Surau biasanya dibangun tidak jauh dari komplek rumah gadang tersebut, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai tempat tinggal lelaki dewasa namun belum menikah.
**Suku-suku yang ada di minangkabau:

Suku merupakan basis dari organisasi sosial dan sekaligus tempat pertarungan kekuasaan yang fundamental. Pengertian awal kata suku dalam Bahasa Minang dapat bermaksud satu per-empat, sehingga jika dikaitkan dengan pendirian suatu nagari di Minangkabau, dapat dikatakan sempurna apabila telah terdiri dari komposisi empat suku yang mendiami kawasan tersebut. Selanjutnya, setiap suku dalam tradisi Minang, diurut dari garis keturunan yang sama dari pihak ibu, dan diyakini berasal dari satu keturunan nenek moyang yang sama.

Daftar Suku-suku Minang Induk :
Suku Koto • Suku Piliang • Suku Bodi • Suku Caniago •
Pecahan
Suku Piboda • Suku Pitopang • Suku Tanjung • Suku Sikumbang • Suku Guci • Suku Panai • Suku Jambak • Suku Panyalai • Suku Kampai • Suku Bendang • Suku Malayu • Suku Kutianyie • Suku Mandailiang • Suku Sipisang • Suku Mandaliko • Suku Sumagek • Suku Dalimo • Suku Simabua • Suku Salo • Suku Singkuang • Suku Rajo Dani
Suku-suku Minang di Negeri Sembilan
Suku Biduanda (Dondo) • Suku Batu Hampar (Tompar) • Suku Paya Kumbuh (Payo Kumboh) • Suku Mungkal • Suku Tiga Nenek Suku Seri Melenggang (Somolenggang) • Suku Seri Lemak (Solomak) • Suku Batu Belang • Suku Tanah Datar • Suku Anak Acheh • Suku Anak Melaka • Suku Tiga Batu




Bendera atau merawa yang digunakan oleh suku minang

1 komentar: