Kamis, 06 Januari 2011

cerepen aku

Bismillahirrahmanirrahim. ^_^
**by : dewi.fara11@yahoo.com

Belend and Cerewet
*Aku ada cerita seseorang nii, tentang pertemuan dua sejoli, mulai dari kronologis pertemuan mereka hingga waktu dan jarak yang memisahkan mereka. mari kita beri nama si Cewe cerewet (Cer) dan si Cowo belend (bel), di sebuah kehidupan yang bernama Kampung Sukacita, Kota Kenangan, Provinsi Apasajaboleh.

dahulu kala, (lebay banget yah,.,).
Sekilas tentang si cewe, si cewe ini tidak kenal yang namanya ” cowo”, sungguh terlalu memang. tapi sebagai manusia normal, dia sebenernya juga punya tuh prasaan yang gimana gituuuh,, tapi dia lebih ingin menjaga apa yang sudah jadi tanggungjawabannya. asal sobat tau, dia itu juga pernah menjabat jadi ketua pramuka ”pinru”, jadi pemimpin upacara, jadi ketua kelas,hehe,, (waktu SD). tapi yang terakhir ini,3 tahun silam, dia menjabat sebagai ketua yang dipercaya pembimbing asrama untuk memimpin teman”nya, yang berjumlah 60an yang semuannya cewe, hmm., betapa ribetnya bukan?. dan juga perlu sobat tau, dia seorang pelajar yang pergi merantau, lebih tepatnya anak rantau yang pergi ke kota Kenangan dan menjadi panutan buat sekelompok orang. bagaimana pun, dia harus menjaga kepercayan yang diberikan kepadanya,.


To the point aja yah, gak sabar nih,,
Nah, awalnya pada saat ada kegiatan akhir sekolah, saat itu tahun 2006, tempatnya ya di kota Kenangan. kegiatan ini dilakukan diluar sekolah, buat memenuhi suatu kegiatan ramadhan, guna mencukupkan nilai akhir sekolah. kisah itu dimulai, mereka sedang melakukan kegiatan pesantren di sebuah mesjid BT. Rahman di pagi hari, saat semua kegiatan di muka bumi mulai beraktivitas kembali, kebetulan ini menjadi saksi pertemuan mereka, di mesjid yang sama.
Gini, saat melakukan kegiatan itu, cer dikenalin sama salah seorang temen deketnya, cer di comblangin oleh temennya itu. dan tau gak? temen yang di comblangin itu si belend. Temen cer memang resee abiz, padahal koneksi jaringan cer saat itu memang buat pesantren doang ((hihi.,).
jadi selama seminggu slalu dicengin ma dia. Saat itu, cer tak terlalu memerhatikan si bel, karna 2 atau 3 hari saja si belend ambil absen buat kegiatan sekolah waktu itu, setelah itu jarang terlihat lagi dah, palingan cuma di luar atau pas baru dateng aja dia kelihatan. Tapi tak apalah, sedikit ada angin segar, karna pernah cer mendengar, kalo mau ngafal ayat atau sebuah hapalan,kita musti pusat kan pikiran serta ngilangin hal” yang bisa membatalkan sholat, intinya, harus ngafal karna Lillahita’ala “ikhlas karna ALLAH s.w.t”.
Maka setelah saat itu, aktivitas sekolah dimulai. cer kembali memulai kegiatan didalam kelas. Setelah libur lebaran ID. Fitri. namun selama cer di rumah, dia sempat kontakan dg bel. bahasa gaulnya nih, mereka saling smsan dan telfonan atau bahkan BB-an. tapi disana cer tak mau ambil pusing, karna dia belum mengenal siapa si bel, latar belakangnya. dan hanya beberapa saat saja, walau pernah tau dia siapa, pernah melihat, pernah bercengkrama, hanya sebatas itu dan tidak lebih.
Dan berselang waktu, masih di kota Kenangan, ada ini dan itu berbagai kejadian. Episode selanjutnya bel bercerita, ngasih sinyal pink, ngajak ketemuan,makan dan basa basi dan mulai ungkapin dengan menyatakan perasaannya kepada si cer, tentunya perasaan anak muda masa sekarang. Akan tetapi cer mah gak jawab, karna sebenarnya ragu. Ragu dengan banyak dan berbagai hal.
Lidah kalo udah kepedasan, di tahan pun dengan air dingin, yang anmanya pedes tetap akan kelihatan, air mata gak akan pernah bertahan untuk tak dapat mengucurkan air mata, pasti dia akan menyelinap di sela lipatan mata kita. layaknya sebuh kebohongan itu tak bisa di tutupi, ternyata dan ternyata bel dah punya cewe, ampun daaah… Saat itu cer merasa sangat kecewa dengan bel. dia pembohong, sulit di percaya memang. Tapi bagaimanapun saat itu, bel masih tetap ingin jawaban dari cer, Dan menunggu.,
Ah,,, selama kegiatan di sekolah dimulai, cer mampu tak terlalu m’mikirkan hal itu lagi. Pada suatu hari, masih dalam kegiatan sekolah biasanya, cer m’dapat kabar dari temen cer, tentunya temennya si bel, dengan mengabarkan kalo si bel sakit DBD. saat itu cer mikir “gak mungkin cer ke rumah sakit hanya sekedar besuk dia, karna mungkin saat itu, siapa dia? cer belum terlalu kenal”. temen cer ngebet banget untuk cer besuk dia. But,I’m cann’t , saat itu cer tak bisa karena berbagai hal. Walau begitu, cer tetap merasa begitu simpatik sama sii bel, karna menurut cer saat itu, dia cowo yang baik.
(,.Y sudahlah .,)

Dan tak terasa, libur akhir semester manghampiri lagi. ini semua tak luput dari cer dan bel saling berkomunikasi, berlanjut selama setahun. Dengan kata lain, ini cukup membuktikan, bel mang patut cer sayangi, love you. akhirnya cer m’coba meyakinkan hati untuk bel, mulai percaya dengan bel dan membuka hati. bel begitu setia, terasa berbeda dan akhirnya membuat hati cer luluh., 
Hari itu, tepat liburan pada awal setelah hari kelulusan, cer yang sibuk cari sekolah untuk selanjutnya, ke jenjang yang lebih tinggi. dengan begitu, tak ada angin, tak ada badai, cerita berlalu. akhirnya cer mencoba dapat melabuhkan hatinya di hati bel. Yang cukup lama bertahan untuk tetap hanya berlayar dan meneropongi dari samudra nan luas.
Walau tak lama, namun berkesan.,.,


*Selang waktu berganti, karna saat itu lagi asik buat awal sekolah. Dengan kegiatan tak menentu, komitmen hubungan cer dan bel yang tak jalan. Saat cer ingin melihat kesungguhan hati bel. di lain pihak, bel juga sama, tapi mereka sama” gak tau, karna mereka sbenarnya sedang memikirkan hal yang sama. “menerka“ bagaimana perasaan pujaannya. akhirnya karna tak berjumpa kesepakatan, mereka brik.
cer bingung tak tau harus berbuat apa, mau marah atau menyesali, namun itu terjadi begitu saja, dan cer mulai mencoba memahami keadaan, dengan kembali berfikir seadanya, mungkin bel sebenarnya tak menyayanginya. benci tentunya, cer melupakan bel yang telah meminta untuk brik.
Hah, terserah..,

*Waktu pun berjalan seperti air mengalir, matahari masih bersinar di pagi hari, masih tampak bintang pada gelapnya malam. cer hidup pada jalan dan alurnya sendiri. cer udah jadi siswi SMA di sebuah sekolah negri di daerah yang sama waktu dia SMP. Dengan hal yang sama dengan bel, tapi bel memilih sekolah kejuruan, tentunya SMK dengan satu daerah dengannya, namun jarak sekolah cer dengan bel bagaikan dari timur ke barat, hmm,.
saat pertengahan pelajaran di sekolah cer yang baru. cer merajut angan dengan seorang cowo yang niatnya untuk kebaikan tu doi. jadi cer cukup bertahan dengan tu doi. walau kekecewaan yang cer dapat, slalu aja ada tantangan. kehilangan teman, kepercayaan, dan sebagainya. Teman teman cer memandang, doi tak pantas untuk kepribadian yang cer miliki, jadi cer merasa bingung, kesana kesini bingung (hhe.,)
Tapi karna lagi kenaikan kelas, walau cer lumayan suka tu ma doi, namun cer akhirnya menyadari, bahwa tidak mudah untuk maklumi dan menyalahkan apa yang terjadi dengan si doi. doi selingkuh, dengan fakta yang kuat tidak ada, doi selalu meyakini bahwa ini hanya selingan tidak dari hati doi, karna yang terbaik buat dia hanya cer. tapi ini semua cukup buat cer down sekali, cer benci akan semua yang terjadi,.
Apalagi setelah kejadian ini, kesal juga terhadap teman” cer, semua larangan yang ia terima (gak boleh gini, Jangan sampai begitu, jangan lakukan itu), tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan teman cer sendiri, walau cer yakin, itu semua untuk kebaikan cer, cer yakin. cer kecewa sekali untuk mengingat itu semua, pikirnya.,
Dan berlalu.,,
Perlahan, saat semua mulai tenang, awan masih berarak ceria di kampung Sukacita,dengan sunset di sore hari masih saja tetap menawan. dan memulai hidup baru cer kembali, lebih berwarna hendaknya. Dengan demikian, cer pun diberi kebahagiaan lagi dari sahabat”nya, mereka akhirnya jujur akan sikap mereka, yang tak setuju dengan hubungan cer dengan doi. Karna kenaikan kelas ini juga, doi pindah ke sekolah lain. Cer sangat menyayangi sahabat” nya.

*Syukurlah, walau sedikit masih belum bisa melupakan sedikitnya tentang si doi, namun semuanya dapat terbiasa oleh cer, cer yakin ini adalah jalan yang terbaik, dan memang terbaik.
Dan memang hal itu terjadi, terulang kembali kisah terindah untuk cer saat itu. cer bertemu kembali dengan bel. singkat cerita , ”april 24 jam 03:40”, cer dan bel kembali memulai kepercayaan itu, cer mulai memahami kesalah pahaman itu, ya kita berdua (cerewet dan belend), sejurusnya bhatin cer bahagia sekali, love u so much belend sayang.. “^_^”
Lah kalo menceritakan hal ini, hendaknya sobat membayangkan, betapa lebih baik nya suatu kepercayaan dan ikatan, saat itu percaya sepenuhnya dengan ke adaan yang sedang di jalani, maka tak akan menuai sia”.
laksana sunset di sore hari, sungguh enggan menampakkan betapa menawannya dia di sore itu, dengan begitu sombongnya hanya menampakkan sedikit keindahannya, sungguh begitu angkuh untuk tetap berbagi keindahannya. Dengan kenyataan yang ada, tak berlangsung lama cer bersama bel, sungguh kali ini entah siapa yang salah , cer tak mengetahui akan keberangkatan bel ke sebuah kota,terlalu terlambat dan jika saja. tepatnya karna penugasan dari sekolahnya, cer begitu sadar dan memahami saat itu, tak terbesit untuk menyesali hal itu, cer sangat menyayangi bel.
Bayangkan saja kenyataan menanggapi berbeda, padahal tak ada yang buat diriku berarti akan kepercayaan sayang se”orang, itu menurut cer. saat itu, kesalahan fatal yang dilakukan cer, andaikan sajaaaa.,
Kesalahan ini terjadi oleh kesalahan cer, may be.,
Ingin mengakui tapi tak ingin kembali menceritaknya lagi, cer membatin.

*kini, dongeng seorang kodok telah menjadi seorang pangeran, Putri tidur telah bangun dari tidur panjangnya. perasaan memang tidak bisa di bohongi, cer terus bertanya-tanya dan membohongi pikirannya, tetap saja tak bisa di bohongi. cer tak mengerti akan yang ia rasakan, apakah sebuah kekecewaan ataukah pengharapan, Semua datang begitu saja.
Saat yang bersamaan semuanya memang terasa aneh, seperti buang semangka berasa durian, enak bukan??. namun harus dikatakan, akhirnya mereka kembali jadian lagi deh, (lucu banget yy.,).
namun cukup menenangkan bagi perasaan cer, cer tidak akan mengulangi kesalahannya, Walau sedarinya cer menyadari kasih bel bukanlah seperti dulu padanya, karna takut akan mengulangi kesalahan yang lalu. tapi setulusnya dari cer bahkan tak mungkin terbayangkan oleh cer sendiri, she is still love him, never die.,
hmmm.,
disini masa” cer dan bel akan menghadapi ujian akhir sekolah, maka sesuai rintangan yang akan sama” dihadapi membuat serba tak tahu harus bagaimana. ya cer dan bel memang berbeda sekolah, tapi cer tak pernah terbesik memandang dari sekolah dan siapa bel, yang penting bagi bel hanya cer seorang setelah ortu keluarga dan teman” di hatinya. Begitu inginnya cer memperbaiki semuanya, dengan indah tentunya.
Dan suatu ketika, pada saat bersamaan. datanglah sesuatu yang membuat cer bisa saja untuk berpaling, tapi sungguh begitu tekat cer untuk tak melakukan kesalahan yang sama, biar waktu dan keadaan yang menghalangi, bukan hal yang seperti itu lagi. karna keyakinan itu, Semuanya berjalan lancar adanya, jarang ada kesempatan untuk bersama, namun itu cukup bagi cer bahagia, karna bisa kembali mengukir cerita bersama bel.

>Dalam lubuk hatimu, kuyakin kau pun sebenarnya tak inginkan lepas dari ku, bantu aku membencimu, ku terlalu menyayangimu,. :’) <

semua memang sudah di gariskan, ketika pengumuman kelulusan akhir sekolah, cer dan bel Alhamdulillah dapat meninggalkan masa SMA nan indah, karna mereka sama” lulus dari ujian yang sempat menggegerkan jiwa (hehe).
sesuai perencanaan yang telah lama cer inginkan, waktu lah yang mengharuskan cer pindah ke luar kota, melanjutkan studinya. seperti yang pernah dilakukan bel saat itu. tapi cer pergi dengan tanpa kepastian untuk dapat sering berjumpa, bahkan apakah mungkin untuk mengharuskan love long distance. Tak penah terbayangkan.
Semua membuat cer kembali down, tak tau harus melakukan apa, cer sungguh takut mengambil segala keputusan, takut kehilangan tentunya. cer hanya bisa berharap, agar tetap di beri kepercayaan oleh bel, dan sebaliknya. karna cer tak mau terulang kembali kesalahan yang sama. Cer begitu enyayangi bel, entah bagaimana dengan bel,belum bisa cer merasakan begitu dalam.
Setelah saling mendapat keputusan, bel lebih memilih untuk dapat berjalan sendiri. karna menurutnya, jarak itu sungguh memang tidak mudah, kita tak akan pernah tau apa yang sebenarnya terjadi dan dipikirkan oleh masing” pihak saat nanti. Seperti di ibaratkan olehnya “ suatu ketika, cer akan pergi ke suatu tempat, dan meminta bel untuk menemani. namun saat itu hujan turun begitu saja, bel hanya memiliki motor atau tak bisa menemani. Dan dengan kenyataan ada seeorang yang menawarkan kepada cer untuk pergi bersamanya, dengan mengendarai mobil. akankah mungkin cer akan menolak niat baik seseorang?”. mungkin begitu maksudnya. dengan lain cerita, kalo memang tidak bisa hal itu mendesak buat cer, apa salahnya kita naik angkot saja atau mungkin cer bisa pergi sendiri saja, dan tentunya cer dan bel masih tetap bersama.  Namun bagi cer, lebih baik tetap untuk memberi kesempatan atas semuanya, dengan sesadar”nya cer mengatakan, jika bel sudah menemukan selain cer, lakukan saja, jangan pernah untuk tidak mengatakan kepada cer, karna memang itu yang lebih bik. Karna kejujuran itu pasti, dan tak mungkin untuk menyisakan kenangan bagi diri di antara kita. karna salah satu pihak sudah kelain hati,telah berbeda. bukankah baiknya begitu.

Waktupun berjalan, tak ada masalah apapun, cer tetap melanjutkan study nya ke luar kota, dengan meninggalkan bel dengan segala ketertekanan bhatin yang di alami oleh cer,  Hari yang cer lalui, cer niat kan dengan kepercayaan untuk bel, yang sungguh jauh dan tak mungkin tiap saat bertemu dengannya,.
Saat ini, bel memang buat sesuatu yang berbeda, walau cer tidak lebih baik dari yang difikirkan oleh bel. dan juga sebaliknya, bel bukan lebih baik yang difikirkan dan diinginkan oleh cer. sehingga saat ini, hal itu yang slalu buat cer dapat begitu merasakan feel itu, feel yang berbeda, ada sesuatu yang begitu menjanggal. walau tak pernah secara langsung bel ungkapkan, entah mengapa hati cer selalu berucap dan yakin apa yang dia rasakan itu benar.
Dan benar adanya, walau tak mudah untuk cer pahami bel. Cer tau, bel bukan type cowo yang kan mengecewakan cewe, sehingga cer pun menjadi tak mengerti, akan feel cer ini kepadanya, apakah benar atau tidak?
Dan selalu kebosanan dengan keadaan itu yang tak bisa cer tolak untuk akan selalu terjadi. bel mulai bosan, ya bosan dengan keadaan. sedarinya, cer memang membutuhkan bel untuk selalu ada di dekatnya,mungkin bel juga akan berpikiran hal yang sama.
yah bagi cer, tak ingin mengecewakannya, tak ingin membebaninya. walau harus diteruskan, jika salah satu separuh hati, lebih baik jangan. dan kalaupun ada, semestinya dapat di atasi dengan saling memberi waktu untuk menenangkan perasaan jika itu perlu,.
Sejatinya, cer tak ingin merasakan hal ini yang akan terjadi awalnya, brharap tidak pernah terjadi. tapi semua berubah, semua telah berbeda.
Haruskah terus larut dengan ini, selalu saja ada yang menghalangi, mengapa.,???
Semua berakhir..,,




**Cerita ini spesifik atas kehidupan cer. karna sejurusnya, kehidupan bel sedikitnya mungkin kita tak dapat menceritakan secara pastinya, bukankah baiknya begitu menurut penulis. karna menurutnya “hanya aku seorang yang tau” ucap seserang yang pernah berkata hal serupa kepada penulis.
**sayangi dan jagalah apa yang telah kau miliki, untuk kesempatan yang kau punya saat ini, karna kesempatan tidak datang untuk selanjutnya, dan selanjutnya adalah merupakan keberuntungan yang kau dapatkan,.



Setelah ini, akankah semua akan berakhir indah nantinya.,
Entah akan ada kesempatan untuk mereka kembali,,
Tunggu cerita selanjutnya.,
Semoga berakhir indah, penulis berharap begitu, agar lanjutan cerita menjadi happy ending.. ^_^

**apabila ada kesamaan dan kesalahan karakter, mohon di maafkan karna ini hanyalah cerita fiksi belaka, semoga terdapat suatu manfaat dari cerita pendek diatas. Dan saya ucapkan terima kasih.*
  

To be continuous.,. 

AD220110040910