Senin, 19 Maret 2012

Fenomena Kesehatan Mental


Fenomena ini memang umum terjadi di kalangan remaja di lingkungan kita. (dalam file:///D:/KESEHATAN%20MENTAL/remaja.asp.htm), bahwa Sebanyak 29% penduduk dunia terdiri dari remaja, dan 80% diantaranya tinggal di negara berkembang. Berdasarkan sensus di Indonesia pada tahun 2005, jumlah remaja yang berusia 10 – 19 tahun adalah sekitar 41 juta orang (20% dari jumlah total penduduk Indonesia dalam tahun yang sama).
Mereka dituntut untuk menghadapi berbagai kondisi tersebut baik yang positif maupun yang negatif, baik yang datang dari dalam diri mereka sendiri maupun yang datang dari lingkungannya.
Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah.
Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari perbuatan mereka. Tindakan impulsif sering dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat jangka pendek atau jangka panjang.
Remaja yang diberi kesempatan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih berhati-hati, lebih percaya-diri, dan mampu bertanggung jawab. Rasa percaya diri dan rasa tanggung jawab inilah yang sangat dibutuhkan sebagai dasar pembentukan jati diri positif pada remaja.
Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus perkembangan seseorang. Di masa ini banyak terjadi perubahan dalam diri seseorang sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Untuk mencegah terjadinya dampak negatif tersebut, perlu dilakukan pengenalan awal (deteksi dini) perubahan yang terjadi dan karateristik remaja dengan mengidentifikasi beberapa faktor risiko dan faktor protektif sehingga remaja dapat melalui periode ini dengan optimal dan ia mampu menjadi individu dewasa yang matang baik fisik maupun psikisnya.

Masalah aktual kesehatan mental remaja saat ini :
  • Perubahan psikoseksual
  •  Pengaruh teman sebaya
  • Perilaku berisiko tinggi
  • Kegagalan pembentukan identitas diri
  • Gangguan perkembangan moral
  • Stres di masa remaja

Pencegahan :
Salah satu usaha pencegahan agar permasalahan remaja tidak menjadi gangguan atau penyimpangan pada remaja adalah usaha kita untuk dapat melakukan pengenalan awal atau deteksi dini.

Dari inti artikel di atas, dapat kita berikan kaitannya dengan pengertian dari Johada (dalam Notosoedirjo dan Latipun, 2005), tiga ciri pokok mental : Seseorang melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan, Seseorang menunjukkan kutuhan kepribadiaanya, Seseorang mempersepsikan “dunia” dan dirinya dengan benar, independent dalam hal kebutuhan pribadi.
          Dan dapat pula kita lihat kaitannya melalui teori Menurut E. Erikson, dengan memperkuat faktor protektif dan menurunkan faktor risiko pada seorang remaja maka tercapailah kematangan kepribadian dan kemandirian sosial yang diwarnai oleh;
  1. Self awareness yang ditandai oleh rasa keyakinan diri serta kesadaran akan kekurangan dan kelebihan diri dalam konteks hubungan interpersonal yang positif.
  2. Role of anticipation and role of experimentation, yaitu dorongan untuk mengantisipasi peran positif tertentu dalam lingkungannya, serta adanya keberanian untuk bereksperimen dengan perannya tersebut yang tentunya disertai dengan kesadaran akan kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya.
  3. Apprenticeship, yaitu kemauan untuk belajar dari orang lain untuk meningkatkan kemampuan/keterampilan dalam belajar dan berkarya.


#berbagai sumber

Kesehatan Mental

Sangat dipengaruhi oleh kultur dimana seseorang tersebut tinggal (Sias, 2006). Memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, Pieper dan Uden (2006).

Notosoedirjo dan Latipun (2005), tidak mengalami gangguan mental, tidak jatuh sakit akibat stessor, sesuai dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannya, tumbuh dan berkembang  secara positif.

Johada (dalam Notosoedirjo dan Latipun, 2005), tiga ciri pokok mental : Seseorang melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan, Seseorang menunjukkan kutuhan kepribadiaanya, Seseorang mempersepsikan “dunia” dan dirinya dengan benar, independent dalam hal kebutuhan pribadi. 

Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health) Merumuskan: Kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang optimal, Sebuah masyarakat yang baik.
Dalam konteks Federasi Kesehatan Mental Dunia ini jelas bahwa kesehatan mental itu tidak cukup dalam pandangan individual belaka tetapi sekaligus mendapatkan dukungan dari masyarakatnya untuk berekembang secara optimal.

Prinsip-prinsip pengertian kesehatan mental adalah sebagai berikut:
  • tiadanya perilaku abnormal, Konsep kesehatan mental lebih bermakna positif daripada makna keadaan umum atau normalitas sebagaimana konsep statistic. 
  •  konsep yang ideal, menjadi tujuan yang amat tinggi bagi seseorang.
  •  sebagai bagian dan karakteristik kualitas hidup.

Dimensi Kesehatan Mental :
Manifestasi mental yang sehat (secara psikologis) menurut Maslow dan Mittlemenn tercermin dari kesebelas dimensi kesehatan mental yakni adalah sebagai berikut:
  1. Adequate feeling of security (rasa aman yang memadai).
  2. Adequate self evaluation (kemampuan menilai diri sendiri yang memadai).
  3. Adequate spontaneity and emotionality (memiliki spontanitas dan perasaan  yang memadai dengan orang lain)
  4. Efficient contact with reality (mempunyai kontak yang efesien dengan realitas)
  5. Adequate bodily desires and ability to gratify them (keinginan-keinginan  jasmani yang memadai dan kemampuan untuk memuaskannya)
  6. Adequate self knowledge (mempunyai kemampuan pengetahuan yang wajar)
  7. Integration and consistency of personality (kepribadian yang utuh dan  konsisten).
  8. Adequate of life goal (memiliki tujuan hidup yang wajar).
  9. Ability to learn from experience (kemampuan belajar dari pengalaman).
  10. Ability to satisfy to requirements of the group (kemampuan memuaskan tuntutan kelompok).
  11. Adequate emancipation from the group or culture (mempunyai emansipasi  yang memadai dari kelompok atau budaya).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental:
  •  Biologis : Otak, Sistem endokrin, Genetik, Sensori, Faktor ibu selama masa kehamilan,
  •  Psikologis : Pengalaman Awal, Proses Pembelajaran, Kebutuhan,
  •  Sosial Budaya: Stratifikasi social, Interaksi social, Keluarga, Perubahan social, Sosial budaya, Stessor Psikososial lainnya,
  •  Lingkungan :  Kondisi lingkungan yang sehat akan mendukung kesehatan manusia itu sendiri, dan sebaliknya.

#dari berbagai sumber