Kamis, 30 Desember 2010

Tahukah anda??

Nah, Atheisme Psikology,,.
mungkin kita tidak sering mendengar ataupun bahkan tidak pernah sama sekali, disini saya akan mengulas sedikit mengenai atheisme psikology ini, semoga bisa menambah sedikit wawasan kita semua.,

“bisa dikatakan aneh memang”, karna psikologi semestinya menguatkan keimanan seseorang akan keberadaan Tuhan. Karna psikologi adalah penjelajahan perasaan, bhatin, dan jiwa manusia. Semakin kenal manusia pada dirinya semestinya ia semakin dekat dengan Tuhannya. Pepatah Arab mengatakaan “Siapa yang mengenal dirinya pasti mengenal Tuhannya.” namun beberapa ahli psikologi sesat yang menggunakan alasan psikologi sebagai dalil mengingkari adanya Tuhan.

Seperti “Sigmund freud dan Ludwig Van Feuerbach”, kita tahu keduanya ahli psikologi Jerman pada abad ke-19. Mereka berdua mengingkari Tuhan dengan alasan pskologi. Menurut mereka bertuhan adalah jiwa kekanak-kanakan yang dibawa hingga dewasa.

Menurut Freud, saat kecil manusia lemah, ia banyak mengalami kekurangan untuk memenuhi kebutuhannya. Meja begitu tinggi bagi seorang bocah. Ia tidak bisa menggapai benda di atasnya. Kursi terasa berat, sehingga ia tidak dapat mengangkatnya. Ia melihat ayahnya bisa melakukan apa saja. Mengambil benda di atas meja, mengangkat kursi. Begitu mudah, ia kagum kepada ayahnya. Ayahnya ia lihat mahakuasa. Ia menjadi sangat memerlukan ayahnya.
ketika anak itu sudah dewasa ia menciptakan Tuhan di benaknya. Tuhan yang ia sebut dalam doanya untuk memenuhi segala keinginannya. Persis waktu ia kecil dulu saat ia meminta pada ayahnya.

Jadi Tuhan menurut Freud, hanya rekayasa manusia saja untuk ia jadikan tempat bertumpu atas segala keinginannya. Freud mengingkari adanya tuhan dengan alasan seperti itu. Agama menurut Freud dan Freubach hanyalah keinginan manusia.

Sekian sedikit pemahaman saya kutip dari sumber, semoga bermanfaat.,
Wasslam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar