Pengertian transmisi budaya
Transmisi adalah 1
pengiriman (penerusan), 2 penularan, penyebaran, 3 memindahkan. Transmisi
budaya merupakan kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi yang
satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan
sulit diubah.
Bentuk- bentuk transmisi budaya
1.
Transmisi Vertical
Ø General
Acculturation : dari orang yang kebih tua / orang tua, pada budaya sendiri (
intra ) informal. Ex : anak disiplin karena melihat orang tuanya.
Ø Specific
socialization : peristiwa yang disengaja, terarah dan sistematis. Ex: anak
didik untuk tidak membantah kepada orang tua, pendidikan formal.
2.
Horizontal Transmision
Ø General
Enculturation : dari teman sebaya dari budaya yang sama. Ex: anak ikut-ikutan
merokok karna ikut temannya.
Ø Specific
Socialization : seperti diskusi kelompok, anak mengikuti aturan bicara
bergantian belajar main music dari teman.
3.
Oblique Transmision
dari orang dewasa lainyang budayanya
sama (enkulturasi/sosialisasi), dari orang yang budayanya berbeda(akulturasi/resosialisasi)
Ø General
Akulturasi : orang dewasa yang budaya nya sama. Ex: anak meniru sopan santun
orang dewasa, mis guru.
Ø Specific
Socialization : misalnya guru menanamkan sifat-sifat kerjasama
Ø General
Acculturation : orang dewasa yang berbudaya berbeda. ex: model pakaian.
Ø Specific
Resocialization
Kesamaan
dan Perbedaan Antar budaya dalam Hal Transmisi Budaya Melalui Awal Masa Perkembangan
dan Pola Kelekatan (attachment) pada Ibu atau Pengasuh
Awal
perkembangan dan pengasuhan transmisi budaya dapat terjadi sesuai dengan awal mula
pengembangan dan pengasuhan yang terjadi pada setiap individu. Dimana proses
seperti sosialisasi atau akulturasi yang mempengaruhi perkembangan psikologis
individu tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan dan bagaimana
lingkungan yang ia terima.
Awal kemunculan kesadaran tentang peran
budaya pada perilaku manusia memang sedikit terlambat disadari. Fenomena
keragaman budaya terutama di era globalisasi ini akan menjadi salah satu topik penting
bagi psikologi. Munculnya psikologi lintas budaya sendiri masih dianggap muda
dibandingkan cabang-cabang lain dalam disiplin ilmu psikologi
Jika
seorang anak sedari dini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pengasuh,
maka antara seorang anak dan ibu akan berbanding banyak keurangan akan kelekatannya
dibandingkan dengan pengasuhnya. Sehingga pola perilaku individu mengalami
proses belajar dalam kesehariannya melalui sosialisasi terhadap lingkungan yang
mempengaruhinya. Maka terjadilah kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam
mempengarahui pola perkembangan seorang anak.
Sumber :